Pengembangan Instrumen Socioemotional Wealth
Synopsis
Teori Socioemotional Wealth (SeW) menyatakan bahwa bisnis untuk generasi yang akan datang umumnya dipandang sebagai tujuan utama perusahaan keluarga, sehingga keterlibatan keluarga dalam bisnis keluarga merupakan sesuatu yang penting. Model Strategi keunggulan bersaing bagi UMKM keluarga memiliki keunikan dari sisi pengelolaan bertujuan memberikan pandangan baru bahwa bisnis keluarga berbeda dengan bisnis non keluarga. Kepentingan kelurga untuk mempertahankan transgenerasional bisnis keluarga tidak pernah menjadi bahasan penting para peneliti, regulator, dan UMKM keluarga itu sendiri tetapi sangat berdampak pada strategi keunggulan bersaing dan keberlanjutan UMKM keluarga. Perluasan pandangan ini dengan menambahkan konstruk investasi dan kemitraan serta lingkungan, karena lingkungan adalah salah satu ukuran kinerja perusahaan yang harus dipertimbangkan. Selanjutnya penelitian ini menggunakan konstruk kinerja bisnis keluarga yang disesuaikan melalui triple bottom line, serta melihat dampak penggunaan Fiber Plus terhadap kinerja bisnis keluarga.
Fiber Plus SeW merupakan pengembangan dari Fiber yang bertujuan memberikan pandangan baru bahwa untuk menjaga reputasi dan transgerenasional bisnis keluarga tidak hanya dengan mempertahankan endowment affective, tetapi juga dengan istilah “extended” merupakan tujuan ekonomi. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia sebagian besar dikelola oleh keluarga. Keterlibatan keluarga bertujuan untuk mempertahankan bisnis keluarga agar dapat hidup berkelanjutan. Namun, pengelolaan bisnis keluarga memiliki keterbatasan dalam hal kemampuan manajerial, jalinan kemitraan, kemampuan teknologi informasi, dan keterbatasan lain yang disebabkan faktor internal UMKM yang berdampak rendahnya kinerja dan daya saing. Kebaruan hasil penelitian ini berupa model yang terletak pada penciptaan item-item konstruk penelitian Fiber di UMKM; pengembangan menjadi Fiber Plus; kinerja bisnis keluarga dengan Triple bottom line yang disesuaikan dengan kondisi UMKM di Indonesia. Hasil penelitian ini mendukung Rencana Induk Penelitian (RIP) Universitas Muhammadiyah Magelang melalui riset pengembangan entrepreneurship.